Melihat Kondisi SMK Putra Nusantara 4

Melihat Kondisi SMK Putra Nusantara 4

Dinding Triplek dan Beralas Tanah, Harapkan Bantuan Dermawan MENCERDASKAN Kehidupan Bangsa Adalah Tanggungjawab Negara, seba-gaimana amanah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 hanya terkesan kiasan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Putra Nusantara 4. Bagaimana tidak, sejak berdiri 2 tahun lalu, SMK yang terletak di desa Kelindang Atas Kecamatan Merigi Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah ini, kondisinya sangat memprihatinkan. Ingin tahu lengkapnya, berikut laporannya. AFTARIZAL DONI - BENGKULU TENGAH Jarak sekitar 40 KM dari pusat ibukota Provinsi Bengkulu, harus ditempuh untuk menuju SMK Putra Nusantara 4. Setiba di sekolah, terlihat bendera Merah Putih yang dikibarkan dengan tiang bambu di halaman SMK dan tampak gedung berukuran sekitar 7 x 9 meter dibagi menjadi 3 ruangan berdiri di atas penyangga kayu bulat, beratap zeng, berlantaikan tanah serta berdindingkan triplek yang mulai lapuk dimakan usia. \"SMK ini berdiri sejak tanggal 1 Februari 2016 lalu dengan jurusan Agribisnis Tanaman Pangan. Total siswanya 34 orang, Kelas X sebanyak 20 siswa, dan kelas XI 14 siswa. Sebelum memiliki gedung darurat ini, kami menggunakan rumah Pak Kades Kelindang Atas,\" ungkap Kepala SMK Putra Nusantara 4, Mardiana, S.Pd yang lebih dahulu, menyambut kedatangan wartawan. Berdirinya SMK, lanjut Mardiana, berkat inisiatif para pemuda dan masyarakat desa karena jarak tempuh sekolah yang ada dari Kecamatan Merigi Kelindang dan Merigi Sakti cukup jauh mencapai puluhan KM. \"\" \"Kemudian juga dilatarbelakangi, banyak anak-anak di sekitar sini putus sekolah setelah menempuh jenjang pendidikan SMP. Karena jika harus bersekolah di luar, orang tua siswa juga keterbatasan ekonomi,\" kata pria alumni jurusan FKIP Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Menurutnya, di SMK ini para siswa tidak dibebankan biaya apapun dan tenaga pengajar di sini sebanyak 12 orang dan 2 orang Tata Usaha (TU). \"Kami mengabdi di sini juga secara sukarela, terkadang untuk membeli spidol saja pakai uang pribadi. Namun tanggungjawab kami, bagaimana para siswa bisa mendapatkan gedung yang layak. Maka dari itu kami harapkan uluran kaum dermawan, dan sejauh ini kami sudah membuka donasi dan baru terkumpul sekitar Rp 2,7 juta. Langkah ini kami lakukan karena usulan pada pemerintah belum ditanggapi sama sekali,\" sesalnya. Sementara itu, perwakilan siswa Kelas XI SMK tersebut, Endah Lestari dan Andika Saputra, merasa bersyukur bisa sekolah di SMK. Sehingga Ia dan rekan-rekannya tidak putus sekolah. \"\" \"Kalau kami harus sekolah di luar, orang tua kami keterbatasan biaya dan disini kami bersekolah secara gratis. Kami ingin tetap sekolah walaupun kondisi sekolah seperti ini, karena kami walaupun tinggal di pelosok juga memiliki cita-cita,\" ujar keduanya. Terpisah, Kades Kelindang Atas, M. Jalaludin meyampaikan, berdirinya SMK tak lepas dari harapan masyarakat di sini, walaupun masyarakat tidak bisa memberikan apapun dengan keberadaan SMK. \"Disini mayoritas petani, jadi ekonomi masyarakatnya masih sangat lemah. Atas dasar itulah disaat SMK berdiri kita minta jurusannya bidang pertanian, karena masyarakat disini nantinya bisa saja kembali bertani,\" terang Jalaludin. \"\" Sehingga, sambungnya, ilmu yang diperoleh bisa menjadi bekal terutama para siswa, bagaimana menjadi petani modern. Namun kondisi sekolah memang sangat memprihatinkan, dan pihaknya juga berharap ada perhatian dari pemerintah ataupun individu-individu agar sekolah menjadi layak. \"Kalau soal lahan untuk berdiri sekolah tidak ada permasalah lagi, kan sudah ada,\" tegasnya. Lebih jauh dikatakannya, sejak berdirinya SMK itu sejak 2 tahun terakhir dan awal berdiri sempat dirumahnya, banyak dampak positif yang telah muncul. \"Diantaranya sebelum SMK ada, banyak anak-anak yang tamat SMP langsung menikah atau pernikahan dini. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi, bahkan ada siswanya itu yang pernah putus sekolah tingkah menengah, kembali melanjutkan sekolah di SMK itu,\" demikian Jalaludin. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: